Cinta

Kau melenggang aduhai dalam temaram malam yang menyisakan kepedihan. Tak kau hiraukan betapa ku bersimbah peluh menjauh dari mu, mencoba mengisi ruang kosong dalam hati dengan indah namaNya, lembut kasihNya, serta menikmati kerinduan yang sudah sepantasnya ku haturkan hanya untukNya. bukan untukmu........

Sedangkan kau, dengan keindahanmu yang semu, datang tanpa ketuk pintu, cekoki aku dengan sebotol pilu rasa malu.....

Mengapa? bukan mereka yang senantiasa memujamu saja yang kau datangi? kau sapa, dan yang pada akhirnya kau jerat dengan kedok keindahan dan dengan tak tahu malu, kau fitnah hati yang lemah!

Tahukah kau, saat ini hatiku belum cukup luas tuk tampung kau dan bala kurawamu lara dan dusta. batinku pun belum cukup kokoh tuk hadapi ganas terjangan ombak asmara yang mendebur, melebur, menggempur siapa saja yang mendekatimu, yang lagi-lagi kau tampakkan sebagai keindahan yang pantas diperjuangkan dengan melelang peluh, dipertahankan dengan mengumbar nafsu serta diperebutkan dengan menafikan kata "teman" dan "saudara"........ itu semua karenamu! cinta..........

Jangan dulu kau datangi aku. biar aku yang mendatangimu.... kelak!

Jika tlah tiba waktunya, kan kuhias lara dan pilumu dengan tawakkal, kubuang amat sangat jauh sekali dustamu, kubuka kedokmu yang indah itu, karena kau jauh lebih indah tanpa kedok.

Tapi nanti........

Bukan sekarang.......